Jumat, 06 Januari 2017

Teknik Menulis: Mari Produktif Menulis sampai Diterbitkan Penerbit Buku

Teknik Menulis: Mari Produktif Menulis sampai Diterbitkan Penerbit Buku

teknik menulis

Perlu teknik menulis yang baik agar naskah lolos ke penerbit buku. Tak hanya dari bahasa, tapi juga kemampuan menangkap ide.


Banyak orang menulis buku sampai diterbitkan penerbit buku. Tapi banyak juga yang hanya menjadi harapan. Naskah belum juga selesai. Ide mandeg. Sibuk. Tidak fokus. Tidak ada target dan deadline yang pasti. Menulis hanya ketika mood sedang baik saja.

Kalau seperti itu, kapan naskah akan sampai kepada penerbit buku? Maka dari itu, kami sajikan artikel tentang teknik menulis ini agar Anda tetap produktif menulis naskah buku.

1. Memperkaya Ide
Salah satu kendala yang sering dihadapi oleh penulis adalah idenya mandeg ditengah-tengah proses menulis. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi penulis, apakah akan menyerah dan berhenti menulis? atau berusaha untuk terus melanjutkan menulis dengan menstimulasi ide? semua tentu kembali kepada penulis. Dalam teknik menulis banyak hal yang dapat dilakukan untuk memperkaya ide, bisa dengan membaca apa saja, timba ilmu apa saja (bisa sekolah, kursus, pelatihan, dan lain-lain). Bahkan kadang apabila bacaan atau ilmu itu tidak berkaitan dengan penulisan kita, tetap akan bermanfaat suatu saat. Repotnya, masalah klasik di Indonesia, banyak yang mau jadi penulis, tetapi malas isi otak, malas ikut pelatihan, malas datang ke acara-acara yang berkaitan dengan buku (Kinoysan, 2016: 72).

2. Gabung dengan Komunitas Menulis
Memiliki jaringan luas menjadi hal yang penting di era digital seperti saat ini. semua orang dapat terhubung satu sama lain tanpa batas sekat ruang dan waktu, begitu juga penulis. Menjadi penulis tidak serta merta berarti hanya berkuatat dengan buku dan ayar monitor. Seorang penulis juga perlu membangun jaringan yang luas, dengan aktif di berbagai komunitas menulis dan membaca. Ketika kita bergabung dengan komunitas menulis dan membaca kita akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki passion yang sama. Selain itu, hal tersebut juga akan membuat kita termotivasi dan semangat untuk terus menulis. Kita juga dapat saling bertukar pikiran, memberi saran dan masukan untuk tulisan kita sehingga kualitas tulisan akan terus meningkat. Tidak ketinggalan dari komunitas itu kita juga dapat mengikuti pelatihan menulis untuk meningkatkan pengetahuan kita terkait teknik menulis, cara menerbitkan buku, dan sebagainya.

3. Konsentrasi
Proses merangkai ide/gagasan/cerita dalam tulisan sehingga dapat dipahami oleh pembaca memerlukan konsentrasi. Menurut KBBI, konsentrasi berarti pemusatan perhatian atau pikiran pada satu hal. Dimana untuk memusatkan pikiran diperlukan lingkungan yang nyaman, jauhkan gawai yang dapat memecah konsetrasi Anda dalam menulis. Atur tempat Anda untuk menulis senyaman mungkin,  susun referensi yang Anda butuhkan untuk menulis sehingga ketika dibutuhkan Anda dapat dengan menjangkaunya. Selesaikan tulisan satu persatu, tahap demi tahap.




4. Tentukan Waktu dan Segera Menulis
Investasikan waktu dalam menulis naskah buku. Tentukan kapan waktu terbaik Anda untuk menulis. Setiap orang memiliki golden time-nya masing-masing dalam menulis. Pada awal-awal menulis, bisa jadi Anda belum menemukan kapan waktu terbaik untuk menulis. Tapi dengan berjalannya waktu, maka akan tahu kapan waktu terbaik Anda untuk bisa menulis secara optimal. Setelah menemukan kapan waktu terbaik untuk menulis segeralah menulis. Menulislah secara ajeg dan konsisten pada waktu yang sama setiap hari. Tidak perlu terlalu mensyaratkan banyak hal untuk mulai menulis. Menulis nanti saja kalau ada ide, nanti saja kalau sudah mood, kalau ada waktu senggang, menulis nanti saja. Kebanyakan “nanti” dan “kalau”, alhasil akan terus menunda untuk menulis. Seperti yang diuraikan Kinoysan (2016:71), Saat menemukan ide nonfiksi, segeralah menulis meskipun sedang malas. Bila tidak ada ide, segeralah menggunakan alat tulis untuk menulis, ide akan datang dengan sendirian. Apa saja yang ingin Anda tulis, segeralah tulis. Mulailah menulis, meskipun Anda memiliki ide atau tida ada ide.

5. Menggunakan Warna dan Pecah-Pecah Draf Tulisan
Draf dalam bahasa Indonesia diartikan buram atau bentuk kasar dari sesuatu yang dituliskan. Bebaskan pikiran dan perasaan Anda untuk menulis. Tuliskanlah apa yang terpikirkanlah apa yang terpikirkan atau terasakan di dalam benak dan kalbu Ana. Konep ini biasanya disebut free writing (Bambang Trim, 2016:119). Dalam teknik menulis menulis draf dilakukan setelah pramenulis. Untuk mempermudah penulisan draf sehingga tidak terlalu panjang, yang tidak mungkin selesai 1-2 bulan, pecah-pecah, pisahkan dalam bagian kecil-kecil menjadi per bab atau per bagian. Selain itu, untuk membuat draf lebih menarik kita dapat menambhakan warna-warna yang menarik untuk membedakan poin-poin yang ada dalam draf (Kinoysan, 2016: 72).

Demikian artikel tentang Teknik Menulis: Mari Produktif Menulis sampai Diterbitkan Penerbit Buku

Selamat Menulis. Mari Mulai dari sekarang.

Referensi:
  • Kinoysan, 2016, Jadi Penulis Nonfiksi? Gampang Kok!, Penerbit Andi, Yogyakarta
  • Bambang Trim, Menulispedia: Panduan Menulis untuk Mereka yang Insaf Menulis, Penerbit Nuansa, Bandung.
Ulin Nafi’ah

Rabu, 04 Januari 2017

Cara Menerbitkan Buku Strategi Lolos Penerbit Buku dengan Sinopsis

cara menerbitkan buku


Cara menerbitkan buku perlu membuat sinopsis untuk menarik pihak penerbit buku. Bagaimana cara membuat sinopsis yang menarik?


Bisa kita bayangkan berapa banyak naskah buku yang diterima oleh penerbit buku dalam satu hari. Naskah-naskah tersebut harus dikaji terlebih dahulu oleh editor. Dimana editor juga memiliki keterbatasan dalam menghadapi puluhan bahkan ratusan naskah. Di sini sinopsis berperan penting sebagai bahan pertimbangan kepada editor untuk mengkaji naskah lebih lanjut atau dicukupkan. Penulisan sinopsis tidak hanya untuk buku fiksi, melainkan juga dapat ditulis untuk buku nonfiksi. Untuk membuat sinopsi yang baik dalam artian mudah dipahami dan memiliki informasi yang lengkap, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Cara menerbitkan buku melalui penerbit buku memakan waktu yang cukup lama, sehingga penulisan sinopsis juga menjadi penentu kelanjutan naskah buku yang kita kirim. Sinopsis adalah rangkuman yang menggambarkan keseluruhan isi buku. Kesan pertama dari sebuah buku diwakili oleh sinopsis yang kita tulis. Sehingga bukan hal berlebihan ketika mendengar “Sinopsis menjadi penentu sebuah karya”. Membuat sinopsis buku yang mampu memberikan gambaran kelebihan dan keseluruhan isi buku menjadi bagian penting sebelum menyerahkan naskah kepada penerbit buku.

1. Penulisan Sinopsis Harus Detail
Sinopsis dapat ditulis per bab yang menggambarkan naskah buku secara utuh. Meskipun demikian, tidak perlu menulis sinopsis yang terlalu panjang yang penting detail dan menggambarkan keseluruhan isi buku sehingga editor paham. Tidak perlu mencantumkan banyak kalimat yang mengutip naskah buku atau mencantum banyak dialog (untuk sinopsis fiksi). Cukup mencantumkan isi dari masing-masing bab dalam buku nonfiksi. Sekali lagi hanya cantumkan gambaran dari masing-masing bab dan gambaran cerita untuk buku fiksi.
           
2. Menggunakan Bahasa yang Efektif
Penulisan sinopsis tidak perlu menggunkanan bahasa yang berteke-tele. Pada dasarnya tidak ada batasan panjang pendek dalam penulisan sinopsis, akan tetapi yang perlu diingat, penulisan sinopsis bertujuan untuk mempermudah editor memahami keseluruhan isi buku. Maka sebaiknya ditulis dengan ringkas dan mencakup keseluruhan isi buku. Waktu editor juga terbatas untuk membaca puluhan bahkan ratusan naskah buku yang diterima. Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan menggambarkan isi naskah.

3. Sampaikan Kelebihan Buku agar Dilirik Oleh Penerbit
Sampaikan kelebihan buku dibanding dengan buku sejenis lainnya. Hal ini mempermudah editor menemukan kelebihan tulisan. Misalnya topik yang menarik, ending cerita tak terduga, atau karakternya yang unik. Naskah sangat komprehensif, bahasa sederhana, detail, dilengkapi dengan data dan gambar pendukung serta mampu bersaing dengan buku sejenis di pasaran. Pencapaian terbesar seorang penulis adalah ketika tulisannya dapat dinikmati oleh banyak orang, salah satunya dengan cara menerbitkan buku. Selamat Menulis!

4. Isi Sinopsis Informatif
Cara menebitkan buku melalui penerbit harus melalui proses panjang, bersaing dengan naskah lainnya, sehingga untuk mempermudah dan memberi kesan perlu memberikan informasi mengenai gambaran dan jenis naskah yang akan diterbitkan. Umumnya naskah yang laris sepanjang masa adalah naskah-naskah jenis: buku anak, buku agama, buku motivasi, novel, IT terapan, bisnis, pelajaran, humor, ketrampilan praktis, dan kesehatan (Kinoysan, 2016). Terdapat perbedaan dalam penulis sinopsis buku fiksi dan non-fiksi, dimana pada penulisan sinopsis buku fiksi berisi mengenai siapa saja tokoh yang terlibat dalam cerita, siapa karakter utama dan gambaran karakter minor.  Seperti apa konflik yang dibangun, bagaimana ending dari cerita tersebut, tujuan atau pesan yang ingin disampaikan serta segmen pembaca yang diinginkan. Sementara untuk penulisan sinopsi buku nonfiksi berisi gambaran secara umum isi naskah, bagaimana penyajian materi dalam buku, apakah melalu bab demi bab?

Referensi:
(1)   Zainudin, Akbar, 2015. UKTUB! Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari. Jakarta: Renebook.
(2)   Kinoysan, Ari, 2016. Jadi Penulis Nonfiksi? Gampang Kok!. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

(uln)

Jumat, 16 September 2016

Cara Menerbitkan Buku ke Penerbit Buku

Cara Menerbitkan Buku ke Penerbit Buku

Anda bercita-cita menjadi seorang penulis? Anda bercita-cita menjadi seorang penulis buku?
Bisa!! Di jaman yang serba maju ini, kemudahan demi kemudahan dalam dunia penerbitan buku semakin banyak, memudahkan siapapun bisa menjadi penulis. Istilah "menjadi penulis itu susah" itu tidak lagi berlaku. Sekarang cara menerbitkan buku ke Penerbit buku tidak hanya lewat satu jalur saja. telah ada 3 jalur penerbitan, yang perlu anda ketahui jika Anda masih memulai menulis. Berikut 3 cara menerbitkan buku ke penerbit:

cara menerbitkan buku ke penerbit

1. Menerbitkan Buku Melalui Jalur Self Publishing

Jalur penerbitan self publishing. Apa itu? Ketika Anda menempuh jalur ini maka Anda akan berperan sebagai penulis yang juga sekaligus penerbit. Bagai mana bisa? Karena jalur  self publisher kita akan berperan sebagai penerbit. Artinya penerbit yang menerbitkan buku kita akan menjadi milik kita.Ketika kita berperan sebagai seorang penerbit maka segala hal terkait dengan distribusi, promosi, produksi akan menjadi tanggung jawab kita.
Cara menerbitkan buku ke penerbit melalui jalur Self Publishing adalah :
  • Anda melayout dan mendesain sendiri cover dan naskah Anda 
  • Anda mendaftarkan ISBN sendiri ke Perpusnas. Anda harus mendaftar dulu sebagai anggota disini
  • Anda mencetak sendiri Naskah Anda, artinya Anda bisa pergi ke percetakan dan mencetak sesuai dengan jumlah yang anda butuhkan. tentunya dengan biaya sendiri.
  • Anda memasarkan buku Anda sendiri. bisa melalui online, bisa juga dengan langsung ke orang-orang yang tertarik dengan buku Anda.
  • Anda menerima Hasil dari Buku anda sendiri seutuhnya.

2. Menerbitkan Buku Lewat Jalur Vanity Publisher

Selain menerbitkan buku lewat jalur Self Publisher, kita juga bisa menerbitkan buku lewat vanity publisher. Apa itu vanity publisher? Vanity publisher sama dengan semi-self publishing. Vanity publisher merupakan perusahaan yang menyediakan jasa penerbitan. Jadi, ketika kita menerbitkan buku lewat vanity publisher, kita sebenarnya menerbitkan sendiri, namun melalui jasa perusahaan penerbit buku. Kita akan membayar perusahaan tersebut untuk menerbitkan buku kita. Kita yang akan menanggung ongkos produksi. Pihak vanity publisher akan menyediakan layanan berupa layanan editing naskah kita, layanan layout (tata letak) naskah, proses cetak, pengurusan ISBN, dan berbagai hal seputar produksi buku.
Tarif menerbitkan buku lewat vanity publisher cukup beragam. Tergantung banyaknya buku yang dicetak dan jenis layanan apa yang kita gunakan. Untuk gambaran, sekali menerbitkan buku lewat vanity publisher, biaya yang kita perlukan bisa di atas 5 juta Rupiah untuk jumlah cetak diantara 100-200 eksemplar. Namun sekarang banyak juga vanity publisher yang menggunakan sistem POD (print on demand) menerbitkan sejulah keinginan penulis, jadi biaya bisa disesuaikan dengan kantong penulis.

3. Menerbitkan Buku Melalui Penerbit Mayor

Cara yang terakhir dan paling umum adalah menerbitkan buku melalui penerbit mayor. Menerbitkan buku lewat penerbit mayor adalah cara yang paling sering digunakan oleh mereka ingin menerbitkan buku. Contoh penerbit mayor ini misalnya penerbit-penerbit di bawah naungan kelompok penerbitan Gramedia, penerbit dalam kelompok Agromedia, dan lain sebagainya.
Kebanyakan penulis ingin bukunya diterbitkan melalui penerbit mayor. Di masyarakat masih ada pandangan bahwa buku yang diterbitkan oleh penerbit mayor cenderung dianggap lebih berkelas dibanding buku yang hanya diterbitkan oleh penerbit non mayor. Pandangan ini tidak sepenuhnya tepat, sebab kualitas sebuah buku tidak tergantung dari siapa penerbitnya, melainkan lebih kepada siapa penulis buku tersebut.
Ada sejumlah keunggulan kalau kita menerbitkan buku lewat penerbit mayor. Contoh keunggulannya :
  • Tidak perlu mengeluarkan modal uang dalam jumlah besar. Menerbitkan dan mendistribusikan sebuah buku bukanlah pekerjaan tanpa modal. Untuk bisa menerbitkan dan mendistrbusikan buku dalam jumlah besar (misal : 2000 eksemplar) membutuhkan modal yang tidak sedikit. Ketika kita menerbitkan buku melalui penerbit mayor, maka seluruh ongkos produksi dan distribusi bukan menjadi tanggung jawab kita. Dengan demikian, kita cukup fokus pada mengerjakan naskah dan promosi buku setelah terbit.
  • Jaringan distribusi yang luas. Ketika kita bekerja sama dengan penerbit mayor maka tugas kita sebagai penulis adalah membuat naskah dan kemudian menyetorkan naskah tersebut ke penerbit, untuk selanjutnya diterbitkan oleh mereka. Dengan demikian, setelah buku kita terbit maka untuk urusan distribusi, semua akan ditangani oleh pihak penerbit. Umumnya penerbit mayor sudah bekerja sama dengan jaringan distributor buku. Apalagi bagi kita yang menerbitkan buku lewat kelompok penerbitan Gramedia, maka dapat dipastikan setelah buku kita terbit, buku tersebut akan beredar di jarigan toko buku Gramedia.
Itulah dua keunggulan kalau kita menerbitkan buku lewat penerbit mayor. Hanya saja, menerbitkan buku lewat penerbit mayor bukanlah tanpa kekurangan. Berikut sederet kekurangan yang kerap jumpai apabila Anda menerbitkan buku lewat penerbit mayor.
  • Kurang dukungan promosi. Ketika suatu penerbit mayor menerbitkan banyak buku, maka mereka akan kesulitan untuk memberi dukungan promosi secara merata terhadap sebuah buku. Perhatikan yang terjadi pada penerbit kelompok Gramedia. Jumlah buku yang mereka terbitkan setiap bulannya bisa mencapai ribuan judul. Nah sekarang pikirkan berapa banyak dan berapa besar kekuatan tim pemasar Gramedia. Apakah mereka sanggup memberi dukungan promosi secara total untuk seluruh buku yang terbit? Ketika kita menerbitkan buku melalui penerbit mayor maka kita masih harus tetap bertanggung jawab atas pemasaran buku-buku kita.
  • Harus bersaing dengan puluhan bahkan ratusan naskah lain. Karena penerbit mayor sudah populer, alhasil banyak pula penulis yang ingin menerbitkan buku lewat penerbit tersebut. Ketika hal ini terjadi maka antrian naskah di redaksi bisa cukup panjang. Itu artinya proses produksi bisa saja lebih lama. Ini bagian dari risiko yang harus ditanggung ketika kita menerbitkan buku lewat penerbit mayor.

 Nah, demikian lah Cara Menerbitkan Buku ke Penerbit Buku, Semua jalur memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing, Anda ingin menggunakan cara menerbitkan buku melalui jalur yang mana itu kembali ke diri Anda sendiri.  




Kamis, 15 September 2016

Cara mengirim Naskah ke penerbit buku | Cara menerbitkan buku

Cara Mengirim Naskah ke Penerbit Buku | Cara Menerbitkan Buku

Banyak penulis pemula kebingungan bagaimana cara mengirim naskah ke penerbit buku. karena memang belum tahu triknya bagaimana agar naskah dapat lolos dari seleksi penerbit buku. Ini perlu dipelajari bagi Anda yang ingin menerbitkan di penerbit besar dengan sistem konvensional (bukan self publishing). Mari kita ulas satu persatu cara mengirim Naskah ke penerbit buku berikut ini:

cara mengirim naskah ke penerbit

1. Kenali jenis genre Naskah Anda, kenali penerbit yang anda sasar.
Pertama cara mengirim naskah ke penerbit yang harus dilakukan adalah menyamakan jenis genre naskah kita dengan jenis penerbit buku yang akan kita tuju. Apakah naskah kita fiksi atau naskah non fiksi, apakah naskah kita karya ilmiah atau novel, dan apakah naskah kita populer atau tidak. Karena ada penerbit buku yang memfokuskan pada satu bidang genre penerbitan saja, namun tidak sedikit pula yang menerbitkan semua jenis genre naskah. Anda perlu mengenali terlebih dahulu masing-masing penerbit yang akan anda sasar.

2. Pastikan Naskah benar-benar siap
Setelah anda menentukan penerbit yang akan anda tuju atau anda jadikan partner anda dalam menerbitkan buku, langkah selanjutnya dalam cara mengirim naskah ke penerbit adalah dengan memastikan naskah anda siap. Artinya naskah anda harus benar-benar siap cetak, kalau perlu anda cetak dulu menggunakan printer biasa lalu anda baca ulang, apakah masih ada typo disana, bisa juga anda meminta teman atau orang yang lebih ahli untuk memeriksa naskah anda dan memberi masukan terhadap naskah anda.

3. Hubungi Penerbit yang anda tuju
Perhatikan baik-baik syarat dan prosedur yang diajukan oleh penerbit. Anda perlu membaca baik-baik syaratnya, perlu juga mempelajari bagaimana kontrak kerjanya jika naskah anda lolos dari Chief Editor dan dinyatakan layak terbit. Jangan sampai anda menyesal belakangan karena tidak memperhatikan syarat-syarat yang diajukan penerbit buku tersebut.

4. Kirimkan Naskah
Jika Anda sudah merasa mantap silakan anda kirimkan naskah anda. Usahakan sesuaikan format naskah anda sesuai dengan yang diminta oleh penerbit. Misal penerbit buku meminta naskah berformat MS Word maka kirimkan naskah menggunakan format naskah yang diminta.

5. Tetap Menulis
Jangan hanya berhenti pada satu naskah saja, karena anda tidak tahu apakah naskah anda akan diterima atau tidak. alangkah baiknya jika anda tetap terus menulis, karena semakin sering dan semakin banyak anda menulis maka semakin bagus pula kualitas tulisan Anda. Dan apabila akhirnya naskah anda ditolak oleh penerbit, janganlah berkecil hati, anda bisa perbaiki naskah tersebut dan atau cari penerbit lain. bukan berarti langkah anda terhenti disitu, karena masih banyak jalan untuk menerbitkan buku.

Nah, itulah sedikit Tips "Cara mengirim Naskah ke penerbit buku | Cara menerbitkan buku" yang dapat anda gunakan, harapannya berguna dan dapat membantu Anda mencari penerbit buku yang bisa menerbitkan naskah anda.


Contoh Buku Fiksi dan Cara Menerbitkan Buku Fiksi

Contoh Buku Fiksi dan Cara Menerbitkan Buku Fiksi



Beberapa contoh buku fiksi yang biasa diterbitkan adalah sebagai berikut:


Novel
contoh buku novel 2

Contoh buku fiksi yang pertama adalah Novel. Novel adalah karangan panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Penulis novel disebut novelis. Sebuah novel biasanya mengisahkan/menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan juga sesamanya. Di dalam sebuah novel, biasanya si pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan si pembaca kepada berbagai macam gambaran realita kehidupan melalui cerita yang terkandung di dalam novel tersebut.




Novel di Indonesia sangat banyak dijumpai di toko buku, karena Novel adalah bacaan yang dianggap lebih ringan dibandingkan buku ilmiah atau buku non-fiksi, juga novel lebih ringan dibanding karya sastra yang lain.

Komik
Contoh Buku Fiksi

Komik adalah karya seni berupa gambar yang menceritakan sebuah cerita (biasanya) fiksi. walaupun ada komik yang berdasarkan kisah nyata, namun masih digolongkan buku fiksi karena gambarnya  atau karakternya adalah rekaan. Komik menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik sering dianggap sebagai bacaan anak-anak, walaupun sebenarnya tidak demikian, karena banyak juga komik yang khusus cerita dewasa penuh dengan muatan-muatan gambar dewasa. bahkan di Amerika atau di Jepang komik memiliki rating untuk umur masing-masing.



Kumpulan Puisi
Buku fiksi selanjutnya yang biasa jidual umum adalah Antologi puisi (kumpulan puisi yang dibukukan). Antologi puisi ini bisa dari satu pengarang, bisa juga dari berbagai pengarang. Contoh buku fiksi Antologi puisi yang terkenal misalnya adalah Antologi puisi Chairil Anwar, Taufik Ismail, atau Sapardi Djoko Damono. Sebuah buku Antologi bisa berisi 20-50 buah puisi.

Kumpulan Cerpen

contoh buku fiksi kumpulan cerpen

Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek, cerpen biasa dimuat di majalah atau surat kabar. Seorang penulis cerpen yang produktif terkadang dilirik oleh penerbit untuk membukukan cerpen-cerpennya menjadi sebuah kumpulan cerpen. Contoh buku fiksi kumpulan cerpen adalah "filosofi kopi" nya Dewi Lestari. yang didalamnya terdapat beberapa cerpen yang pernah dia buat kemudia dibukukan.


Biografi 

Biografi adalah sebuah kisah riwayat hidup seseorang. Biografi berasal dari bahasa Yunani, bios yang memiliki arti hidup dan graphien yang berarti tulis. Biografi merupakan sebuah tulisan yang membahas tentang kehidupan seseorang.Biografi sendiri sebenarnya bukan full fiksi, bisa dikatakan semi-fiksi. karena berasal dari kisah nyata namun didalamnya terdapat bumbu-bumbu sastra yang membuatnya setengah fiksi.
 
Itulah beberapa contoh buku fiksi berdasarkan jenis-jenisnya. sedangkan cara menerbitkan buku fiksi itu sendiri adalah dengan mengirimkan naskah yang sudah siap ke penerbit buku. nantinya oleh penerbit buku akan dinilai kelayakan jualnya. Namun Jika Anda ingin menerbitkan buku fiksi, yang perlu anda perhatikan ada beberapa hal:
1. Genre penerbit buku fiksi. Penerbit buku fiksi-pun memiliki ciri khas masing-masing, ada penerbit buku fiksi yang fokusnya ke genre religi, horor, politik, dll. Maka sebagai penulis Anda harus cermat memilih penerbit.
2. Jenis Penerbit buku fiksi. Penerbit buku fiksi memiliki 2 jenis, jenis pertama penerbit konvesional, jenis kedua adalah penerbit buku Indie (self publishing). jika anda belum yakin terhadap kualitas karya anda, atau anda belum cukup punya nama di dunia sastra, tidak ada salahnya memilih jenis yang ke dua. karena penerbit buku konvensional lebih melirik penulis-penulis yang benar-benar sudah punya nama, atau memang kualitas karyanya benar-benar bagus.

Okey, sekian Artikel "Contoh Buku Fiksi dan Cara Menerbitkan Buku Fiksi" ini semoga bisa memberikan inspirasi bagi Anda yang ingin menggeluti bidang penulisan buku fiksi.


Rabu, 14 September 2016

Salah satu Cara Membuat Jurnal Ilmiah Internasional ialah dengan memperhatikan Pentingnya Literature Review.



Salah satu Cara Membuat Jurnal Ilmiah Internasional Ialah dengan Memperhatikan Pentingnya Literature Review.

Literature review tidak hanya memberikan gambaran bagi banyak orang mengenai penyampaian hasil penelitian. Telaah ini digunakan sebagai salah satu cara untuk memaparkan pandangan kritis peneliti terhadap masalah yang ditelitinya. Selain itu, telaah literatur dapat menguntungkan bagi peneliti. Dengan melakukan telaah literatur, peneliti akan dimudahkan dalam menemukan permasalahan penelitian.


Literature review diartikan sebagai metode identifikasi, evaluasi, dan penafsiran karya orang lain di bidang keilmuan tertentu yang menjadi masalah penelitan. Metode ini bisa diaplikasikan dalam cara membuat  jurnal ilmiah internasional.

Dengan melihat pengertian tersebut, dapat kita perlu mengetahui gambaran lebih jauh tentang literature review, terutama dalam pembuatan jurnal ilmiah internasional. Apa pentingnya literature review atau telaah literatur? Kemudian bagaimanakah telaah literatur ini dilakukan? Untuk mengetahui jawabannya, pastikan Anda menyimak tulisan ini.


 Peneliti dapat menggunakan cara ini untuk mengorganisasikan literatur terdahulu dan mengevaluasinya. Ia dapat menemukan berbagai hal yang mirip dengan penelitian yang akan dilakukannya. Si peneliti juga dapat mencari tahu permasalahan yang belum pernah dikaji dalam hasil penelitian yang ditelaahnya. Hal ini merupakan peluang bagi para peneliti baru agar dapat lebih produktif dalam menemukan persoalan-persoalan yang bisa dikaji.

Dalam menemukan literatur, sebaiknya peneliti memilih berbagai hasil penelitian atau jurnal yang relevan dengan penelitian yang kiranya akan ia lakukan. Peneliti tidak perlu terlalu banyak mencari literatur untuk menunjang penelitiannya. Berikutnya peneliti juga bisa melakukan evaluasi terhadap literatur-literatur yang akan ditelaahnya. Setelah mengorganisasi dan mengevaluasi, peneliti dapat melakukan analisa dan sintesa.
Ada beberapa hal penting yang dapat dilakukan oleh peneliti dalam mengevaluasi telaah literatur. Peneliti dapat melihat konsep, faktor, dan variabel dari penelitian terdahulu. Kemudian ia bisa melihat hubungan antara ketiga hal tersebut. Selanjutnya, peneliti dapat melihat kembali teori yang digunakan dalam literatur. Ia dapat memberikan penilaian terhadap kelemahan atau ketidakkonsistenan teori yang digunakan dalam literatur. Dari sinilah kemudian peneliti mulai mengerjakan risetnya untuk pembuatan jurnal ilmiah internasional.

Menggunakan literature review sangat penting bagi peneliti dalam cara membuat jurnal ilmiah internasional. Ia akan membutuhkannya, tidak hanya untuk menuliskan pendahuluan, tetapi juga bagian diskusi. Di bagian tersebut peneliti akan memberikan argumentasi teoritisnya atas hasil yang ia peroleh. Ia akan membandingkan hasil yang diperolehnya dengan hasil penelitian terdahulu. Selain itu, ia juga akan menggunakan sitasi untuk tiap-tiap argumen yang diperolehnya dari literature review.
 
Ia dapat berangkat dari penyusunan konsep dengan melihat kekurangan dari literatur yang digunakannya. Ia dapat menguji kembali atau memutakhirkan teori, konsep, atau hal lainnya yang masih kekurangan bukti atau bertentangan dengan bidang keilmuan. Peneliti juga bisa melihat rancangan atau metode yang masih mengandung kesalahan. Selain itu, peneliti dapat menyempurnakan hasil penelitian dalam literatur ketika generalisasi yang diberikan terbatas dan tidak dapat disimpulkan. Dengan melihat beberapa hal tersebut, tentunya peneliti memiliki andil yang besar dalam memberikan pembaruan informasi atau data. Peneliti bisa memberikan kontribusi lebih jauh terkait penelitian yang dilakukannya.

Dalam melakukan analisa dan sintesa, peneliti dapat menjelaskan dan membedakan teori-teori yang sudah ada dalam literatur. Selanjutnya, ia memilih salah satu teori yang paling cocok untuk penelitiannya. Peneliti juga berpeluang membuat teori baru. Dalam hal ini peneliti akan melakukan review terhadap teori terdahulu dan menantang dirinya untuk memperbaiki teori yang ada. Perbaikan ini dapat dilakukan dengan melihat perkembangan teori terkini dan mempertajam penggunaannya untuk menyelesaikan permasalahan baru. 

Kemudian ia boleh membuat gabungan antara teori lama yang cocok dengan penelitiannya dan teori baru.
Dalam pembuatan jurnal ilmiah internasional, peneliti akan diuntungkan ketika ia melakukan telaah literatur atau literature review. Mereka dapat menggunakan metode ini sebagai sarana mencari ide baru maupun membandingkan penelitian yang akan dikerjakannya dengan penelitian terdahulu. Sama halnya dengan si penulis literatur, peneliti juga dapat membantu pembaca untuk menyimpulkan kontribusi penting dari hasil penelitian yang dilakukannya. Si penulis literatur dan peneliti sama-sama akan menjadi pemberi gambaran bagi pembaca untuk melihat pentingnya suatu penelitian dilakukan.

Literature review berguna bagi seorang peneliti untuk melihat posisi penelitian yang dilaporkan pada artikel. Ia dapat membandingkan suatu literatur dengan hasil-hasil penelitian yang lain di bidang yang sama. Peneliti juga akan mengetahui seberapa jauh peneliti terdahulu memberikan jawaban atas permasalahan yang telah ia kaji. Tidak hanya itu, pendekatan keilmuan yang digunakan, teori yang dikembangkan, serta metode penyelesaiannya juga menjadi tolok ukur bagi peneliti untuk melaksanakan penelitiannya. Dari telaah literatur ini kemudian peneliti akan mendapatkan gambaran untuk melaksanakan risetnya.

Agar dapat melakukan telaah literatur, peneliti sebaiknya terus berproses dan berkontribusi dalam pembuatan jurnal ilmiah internasional. Yang bisa dilakukannya adalah mulai menulis dan belajar dari semua kritik yang diberikan kepadanya. Dengan begitu, ia mampu membangun gagasan baru dengan argumen yang kuat serta melakukan perbaikan pada bagian-bagian yang perlu disempurnakan. Ia juga akan memberikan pemahaman baru bagi publik ketika berkontribusi dalam pembuatan jurnal ilmiah internasional. Dalam hasil penelitiannya, ia akan menyajikan hasil penelitian yang lebih mutakhir bagi publik.   

Demikian  hal-hal yang perlu diperhatikan seabaga cara membuat jurnal ilmiah yang bertaraf Internasional. Literature review adalah hal yang penting dan tidak boleh terlewat dalam cara membuat buku jurnal sebelum masuk ke penerbit buku.

Inilah artikel "Salah satu Cara Membuat Jurnal Ilmiah Internasional ialah dengan memperhatikan Pentingnya Literature Review." semoga bermanfaat untuk penyusunan Jurnal Ilmiah Anda.
[Wiwik Fitri Wulandari]

Referensi:
  1. M. A. Ari Samadhi, Literature Review and State of the Art, dipresentasikan dalam Bimbingan Teknik Penulisan Artikel pada Jurnal Ilmiah bagi Dosen di Lingkungan Kopertis Wilayah VI, 26-28 April 2016.
 Baca juga :

Manfaat Menulis Buku Adalah Media Belajar dan Berbagi



Kamis, 08 September 2016

Manfaat Menulis Buku Adalah Media Belajar dan Berbagi



 Manfaat Menulis Buku Adalah Media Belajar dan Berbagi

Cara menerbitkan buku sebenarnya tidak susah dipelajari, namun akan selalu ada alasan untuk membuat cara menerbitkan buku itu susah. Ada beberapa hal yang umumnya menjadi alasan orang-orang yang merasa malas menulis buku. Salah satu sebabnya yaitu terlalu banyak proses yang harus dilalui saat akan menulis buku. Selain itu, bisa juga karena orang-orang malas berinteraksi dengan penerbit buku. Terlepas dari banyaknya tahap menulis buku, ada banyak sekali manfaat yang akan didapatkan ketika seseorang menulis buku.

Mengapa harus menulis buku sedangkan ada banyak jenis tulisan selain buku?
Pekerjaan sebagai penulis bukan lagi menjadi profesi yang langka di masa ini. Banyak orang yang mulai menulis artikel, blog, dan lain-lain. Dari orang-orang tersebut hanya sedikit yang berminat untuk menulis buku. Memang, ada banyak sekali jenis tulisan seperti artikel, berita, essai, dan sebagainya. Tetapi satu hal yang sebaiknya Anda ketahui yaitu bahwa menulis buku adalah sebuah media untuk Anda belajar dan berbagi.

Berikut ini adalah beberapa manfaat menulis buku menurut seorang penulis.




  1. Buku Menjadi Investasi
Ada dua macam investasi yang akan didapatkan ketika kita menulis buku, yaitu investasi dunia dan investasi akhirat. Maksud dari investasi dunia adalah segala yang berkenaan dengan keduniaan seperti jabatan, materi, nama, dan lain-lain.
Yang kedua adalah sebagai investasi akhirat adalah berupa investasi yang dikenal oleh orang Islam sebagai amal jariyah. Dengan menulis berarti kita membagikan ilmu yang kita miliki kepada orang lain. Ketika apa yang kita sampaikan melalui buku kita dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi pembaca, maka kita akan mendapatkan pahala darinya.
  1. Buku Dapat Membuat Kita Terkenal
Menulis buku dapat membuat seseorang menjadi terkenal. Ketika seseorang membaca buku tersebut dia juga akan mencari tahu siapa orang yang menulis buku itu. Semakin banyak buku yang ditulis akan semakin banyak orang yang mengenal dia. Apalagi, jika buku yang ditulis termasuk dalam buku-buku berkualitas dan best seller.
  1. Sebagai Batu Loncatan
Maksud dari batu loncatan di sini adalah sebagai salah satu sumber penghasilan. Kebanyakan penulis akan mendapatkan royalti dari penjualan buku yang telah dihasilkan.


Ketiga manfaat di atas adalah manfaat menulis buku untuk personal branding. Selain ketiga manfaat di atas ada beberapa hal yang akan Anda dapatkan ketika Anda menulis buku, sebagai berikut:

  1. Kemampuan
Menulis buku adalah proses belajar menuangkan ide dan gagasan kita dalam sebuah tulisan yang sistematis dan efektif. Semakin banyak buku yang ditulis maka kemampuan menulis juga akan semakin berkembang. Sebagai pemula terkadang masih merasa kesulitan dalam menulis buku, tetapi jika sering dilatih Anda akan semakin menguasai kemampuan menulis yang baik.
  1. Disiplin
Menulis buku juga melatih Anda untuk menjadi disiplin dan mengubah sudut pAndang Anda terhadap sebuah proyek. Anda akan mulai terbiasa dengan deadline dalam mengerjakan tulisan-tulisan sehingaa secara tidak langsung Anda akan dapat memetakan tugas-tugas Anda dan membagi waktu untuk mengerjakannya.

     3.      Keingintahuan
Pada intinya menulis adalah aktivitas menuangkan gagasan dan ide dan mencoba untuk membagikannya kepada orang lain. Tetapi pada faktanya dalam proses menulis tersebut Anda juga akan lebih banyak membaca untuk menambah konten dalam tulisan Anda. Semakin banyak Anda membaca Anda akan semakin bertambah penasaran akan suatu hal bahkan sesuatu diluar bidang Anda.
Kegiatan menulis bukan hanya tentang Anda berbagi gagasan dan ilmu dengan para pembaca, tetapi juga Anda akan belajar. Dengan menulis Anda akan belajar berbagai hal baru, termasuk bagaimana cara menyampaikan gagasan Anda dengan baik dan efektif, bagaimana menyelesaikan sebuah proyek tepat waktu, dan banyak lagi pelajaran lain yang akan didapatkan.
  1. Konten
Berbeda dengan menulis artikel atau postingan di blog, menulis buku membutuhkan lebih banyak konten. Semakin banyak buku yang Anda tulis semakin banyak konten yang Anda hasilkan. Anda juga dapat mem-publish­ konten-konten tersebut di website atau blog Anda.
  1. Sudut Pandang
Dalam proses penerbitan sebuah buku, ada banyak proses yang harus dilalui. Berbeda dengan menulis artikel yang bisa Anda lakukan sendiri dengan proses yang sederhana. Menulis buku melalui beberapa tahap seperti pengajuan naskah, editing, revisi naskah dan lain-lain. Tahapan-tahapan tersebut akan membuat Anda bekerja dengan orang lain.
Jika menulis artikel dapat Anda kerjakan dalam waktu 1 atau 2 jam, menulis buku akan membutuhkan beberapa bulan.
  1. Rasa Percaya Diri
Anda akan merasa lebih percaya diri karena sebagai mana disebutkan di atas bahwa menulis buku merupakan salah satu media personal branding. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa 85 persen orang memiliki keinginan untuk menulis buku, tetapi hanya 5 persen yang berhasil. Ketika Anda berhasil menulis sebuah buku, buku Anda akan menjadi bukti bahwa Anda tidak hanya ahli dalam bidang Anda, tetapi juga dapat menyampaikan kepada orang lain dengan baik.


Sekian Artikel "Manfaat Menulis Buku Adalah Media Belajar dan Berbagi" semoga bermanfaat

Referensi :
  1. https://penerbitbukumurah.wordpress.com/2011/11/26/tiga-manfaat-menulis-buku/
  2. http://www.personalbrandingblog.com/7-often-overlooked-reasons-to-write-a-book/
[Niki Hidayati]